BARU-baru ini gerai-gerai penjualan buku di Indonesia kembali diramaikan dengan hadirnya buku karya tiga terpidana mati Bom Bali I. ketiganya menulis masing-masing satu judul buku berbeda dengan tema yang berbeda pula. Amrozy menulis buku berjudul “Senyum Terakhir sang Mujahid” yang bertemakan tentang sejarah hidupnya dari kecil hingga dipenjara oleh pemerintah “thaguut” (demikian mereka menyebut pemerintah sekarang). Kemudian Imam Samudera menulis buku berjudul ”Sekuntum Rosela Pelipur Lara” yang bertemakan tentang pemikirannya terhadap konsep jihad. Sedangkan kakak Amrozy, Mukhlas menulis buku berjudul “Mimpi Suci di Balik Jeruji Besi”, berbeda dengan kedua buku sebelumnya, buku ini lebih bertemakan tentang penjelasan seputr makna di balik mimpi seseorang. Ketiga buku ini diterbitkan secara bersamaan oleh penerbit Ar-Rahmah dan diberi nama “Seri Kafilah Syuhada”.
Senyum Terakhir sang Mujahid (Amrozi bin Nurhasyim)
Buku ini lebih mirip dikatakan sebagai otobiografi dari sang Amrozy. Dalam buku ini Amrozy menceritakan kisah-kisah hidupnya secara ringkas mulai dari masa sekolah, remaja, hingga merantau ke Malaysia demi mengikuti pendidikan di salahsatu Ma`had (pesantren) di sana di bawah asuhan kakanya Mukhlas bin Nurhasyim. Dalam buku ini Amrozy juga berusaha kembali masa lalunya di desa kelahirannya, Tenggulun meskipun hanya secara ringkas. Dimulai dari cerita masa-masa sekolahnya, hingga ia tertangkap oleh Polisi.
Di buku ini Amrozy juga menceritakan kembali pengalamannya ketika ia bersama temannya membongkar sebuah kuburan yang dianggap keramat oleh orang-orang desanya. Dan di akhir bukunya, Amrozy menyempatkan diri untuk menceritakan tentang mimpi-mimpi yang pernah dia alami selama berada di penjara. Termasuk mimpinya bertemu dengan Rasulullah SAW. Wallahu A`lam.
Jadi, pembaca akan dibawa menuju ke kehidupan seorang Amrozy, selain itu pembaca juga akan disuuhi oleh cerita-cerita menarik seputar kehidupan sang Mujahid. Dan yang tak kalah menariknya adalah, cerita singkat tentang konsep mereka dalam menjalankan operasi pengeboman yang telah menewaskan lebih dari 200 orang tersebut.
Sekuntum Rosela Pelipur Lara (Imam Samudera)
Berbeda dengan buku “Senyum Terakhir sang Mujahid” milik Amrozy, Buku karangan Imam Samudera ini lebih mengedepankan konsep jihad menurut mereka, dan dapat dikatakan pula buku ini juga merupakan sebagai bantahan atas anggapan orang-orang yang menganggap “jihad” mereka sebagai sebuah kesalahan bahkan dosa. Dan juga sebagai bantahan atas buku MEREKA ADALAH TERORIS yang juga merupakan bantahan atas buku Imam Samudera sebelumnya yang berjudul AKU MELAWAN TERORIS.
Dalam buku ini Imam Samudera berani menentang habis-habisan orang-orang yang tidak mengakui perjuangan mereka serta tidak sepaham terhadap mereka (Amrozy cs) yang menganggap pemerintahan saat ini merupakan pemerintahan thaghut, Imam mengemukakan hal tersebut secara lugas dan diperkuat dengan dalil-dalil dari Al-Qur`an, Hadits Nabi, bahkan imam juga mengemukakan pendapat para Ulama salafi.
Jadi, membaca buku ini akan semakin menambah wawasan kita tentang pemikiran Imam Samudera cs tentang konsep jihad dan sebagai bahan renungan kita di kemudian hari. Wallahu A`lam.
Mimpi Suci di Balik Jeruji Besi (Mukhlas bin Nurhasyim)
Dalam buku ini, Mukhlas justru lebih sepertinya ingin memberikan pemahaman kepada pembacanya tentang arti sebuah mimpi dan bermacam-macam jenis mimpi, dan dia juga menceritakan tentang arti dari mimpi-mimpinya, karena Mukhlas dikenal sebagai orang yang ahli dalam mentakwil (mengartikan) mimpi. Contohnya, ia menceritakan tentang bagamimana ia mendapatkan arti mimpinya ketika ia melihat istrinya sesuai dengan yang dimimpikan olehnya beberapa tahun sebelumnya.
Jadi, membaca buku ini akan semakin menambah wawasan kita seputar makna dan hikmah di balik sebuah mimpi. Agar kita bisa semakin mendekatkan diri kepada-Nya. Wallahu A`lam.
Tiga buku Best seller ini menjadi semakin menarik dengan hadirnya kata pengantar dari ustadz Abu Djibril, Abu Bakar Ba`asyir, serta dari istri-istri para penulis. Dan tak ketinggalan, yang paling menarik adalah ditampilkannya foto-foto jenazah dari ketiga orang tersebut, sebuah hal yang justru menjadikan buku ini semakin kontroversial.yang sebelumnya telah membuat seorang Sidney Jones “sewot”.
Di buku ini Amrozy juga menceritakan kembali pengalamannya ketika ia bersama temannya membongkar sebuah kuburan yang dianggap keramat oleh orang-orang desanya. Dan di akhir bukunya, Amrozy menyempatkan diri untuk menceritakan tentang mimpi-mimpi yang pernah dia alami selama berada di penjara. Termasuk mimpinya bertemu dengan Rasulullah SAW. Wallahu A`lam.
Jadi, pembaca akan dibawa menuju ke kehidupan seorang Amrozy, selain itu pembaca juga akan disuuhi oleh cerita-cerita menarik seputar kehidupan sang Mujahid. Dan yang tak kalah menariknya adalah, cerita singkat tentang konsep mereka dalam menjalankan operasi pengeboman yang telah menewaskan lebih dari 200 orang tersebut.
Sekuntum Rosela Pelipur Lara (Imam Samudera)
Berbeda dengan buku “Senyum Terakhir sang Mujahid” milik Amrozy, Buku karangan Imam Samudera ini lebih mengedepankan konsep jihad menurut mereka, dan dapat dikatakan pula buku ini juga merupakan sebagai bantahan atas anggapan orang-orang yang menganggap “jihad” mereka sebagai sebuah kesalahan bahkan dosa. Dan juga sebagai bantahan atas buku MEREKA ADALAH TERORIS yang juga merupakan bantahan atas buku Imam Samudera sebelumnya yang berjudul AKU MELAWAN TERORIS.
Dalam buku ini Imam Samudera berani menentang habis-habisan orang-orang yang tidak mengakui perjuangan mereka serta tidak sepaham terhadap mereka (Amrozy cs) yang menganggap pemerintahan saat ini merupakan pemerintahan thaghut, Imam mengemukakan hal tersebut secara lugas dan diperkuat dengan dalil-dalil dari Al-Qur`an, Hadits Nabi, bahkan imam juga mengemukakan pendapat para Ulama salafi.
Jadi, membaca buku ini akan semakin menambah wawasan kita tentang pemikiran Imam Samudera cs tentang konsep jihad dan sebagai bahan renungan kita di kemudian hari. Wallahu A`lam.
Mimpi Suci di Balik Jeruji Besi (Mukhlas bin Nurhasyim)
Dalam buku ini, Mukhlas justru lebih sepertinya ingin memberikan pemahaman kepada pembacanya tentang arti sebuah mimpi dan bermacam-macam jenis mimpi, dan dia juga menceritakan tentang arti dari mimpi-mimpinya, karena Mukhlas dikenal sebagai orang yang ahli dalam mentakwil (mengartikan) mimpi. Contohnya, ia menceritakan tentang bagamimana ia mendapatkan arti mimpinya ketika ia melihat istrinya sesuai dengan yang dimimpikan olehnya beberapa tahun sebelumnya.
Jadi, membaca buku ini akan semakin menambah wawasan kita seputar makna dan hikmah di balik sebuah mimpi. Agar kita bisa semakin mendekatkan diri kepada-Nya. Wallahu A`lam.
Tiga buku Best seller ini menjadi semakin menarik dengan hadirnya kata pengantar dari ustadz Abu Djibril, Abu Bakar Ba`asyir, serta dari istri-istri para penulis. Dan tak ketinggalan, yang paling menarik adalah ditampilkannya foto-foto jenazah dari ketiga orang tersebut, sebuah hal yang justru menjadikan buku ini semakin kontroversial.yang sebelumnya telah membuat seorang Sidney Jones “sewot”.
Begitu sukarkah menghasilkan buku, sama ada buku fiksyen, buku ilmiah atau buku bukan fiksyen? Buku individu yang hendak menjadi penulis tetapi ramai yang tidak berjaya, apatah lagi sebagai penulis yang dapat memberikan sumbangan yang bermakna di dalam dunia penulisan. Malah bukan menjadi rahsia lagi, ada yang masih lagi bermain dengan angan-angan. Mengapa anda hendak menadi penulis buku? Menulis buku dapat dilakukan sepenuh masa sebagai profesional dan dapat juga sebagai kerjaya sampingan.
BalasHapusHari ini kaum Muslimin berada dalam situasi di mana aturan-aturan kafir sedang diterapkan. Maka realitas tanah-tanah Muslim saat ini adalah sebagaimana Rasulullah Saw. di Makkah sebelum Negara Islam didirikan di Madinah. Oleh karena itu, dalam rangka bekerja untuk pendirian Negara Islam, kita perlu mengikuti contoh yang terbangun di dalam Sirah. Dalam memeriksa periode Mekkah, hingga pendirian Negara Islam di Madinah, kita melihat bahwa RasulAllah Saw. melalui beberapa tahap spesifik dan jelas dan mengerjakan beberapa aksi spesifik dalam tahap-tahap itu
BalasHapusBukunya dijual apa gak akhi ?
BalasHapus