Jumat, 11 Maret 2011

Di Kota Sendai, Sepuluh Orang Tewas

Liputan6.com, Sendai: Tsunami juga menerjang Kota Sendai di bagian utara Jepang, Jumat (11/3) dan menewaskan sepuluh orang. Sementara di Tokyo, korban bencana itu tercatat 19 orang. Diperkirakan, jumlah korban tewas akan terus bertambah.

Sepuluh ribu warga telah dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Gempa berkekuatan 8,9 skala Richter itu juga menyebabkan kebakaran dan kepanikan di sejumlah wilayah [baca: Bencana Bikin Warga Panik].(euronews/NHKworld/SHA)

Jumat, 05 November 2010

Muhammadiyah Idul Adha 16 November 2010

JAKARTA - Pimpinan Pusat [PP) Muhammadiyah memastikan perayaan Idul Adha 1431 H jatuh pada 16 November 2010. Menurut Ketua PP Muhammadiyah, Abdul Fattah Wibisono, pada 6 November malam, hilal atau bulan baru I Dzulhijah sudah berada di atas ufuk satu derajat lebih. "Menurut Muhammadiyah, hilal tersebut sudah dihukumi jvujud (muncul)," kata Fattah ke- , pada Republika, Selasa (26/10). Dalam tradisi itsbat hilal, terdapat kriteria utama yang dijadikan ketentuan untuk menetapkan hilal dianggap wujud, yaitu terjadinya konjungsi atau ijtimak.
Konjungsi berlangsung saat matahari terbenam. Saat itu, hilal berada di atas ufuk tanpa ada persyaratan berapa derajat posisinya. Berdasarkan kriteria ini, ujar dia, pada 6 November, hilal 1 Dzulhijah dinyatakan wujud. Kepastian perayaan Idul Adha ini sudah tertuang dalam maklumat internal yang dikeluarkan PP pada Juli 2010.
Maklumat itu mencakup penentuan awal Ramadhan, Idul Fitri, dan Idul Adha. Fattah menjelaskan, maklumat hanya sebatas pada warga Muhammadiyah. Namun, tak menutup kemungkinan diikuti oleh kalangan lainnya. "Muhammadiyah tak akan mengubah keputusan yang telah dikeluarkan dan tertuang dalam maklumat."
Dengan alasan itu, Muhammadiyah berharap semua pihak saling menghormati ijtihad yang dilakukannya jika memang nantinya berbeda dengan keputusan pemerintah. Menurut kalender nasional, Idul Adha jatuh pada 17 November. Pemerintah berencana menggelar sidang itsbat penentuan Idul Adha pada 6 November nanti.
Fattah menuturkan, Muhammadiyah tidak pernah keberatan dengan ketentuan pemerintah. Sebaliknya, Muhammadiyah meminta pemerintah toleran dan legowo dengan keputusan Muhammadiyah.
Di sisi lain, Muhammadiyah terbuka membahas kriteria wujudnya hilal yang selama ini dinilai sebagai akar perbedaan
Walaupun proses penyatuan diakuinya memerlukan waktu yang panjang, perbedaan sebenarnya sudah terjadi sejak msa lalu. Ada tiga metode itsbat yang berbeda, yaitu imkan rukyat yang diajukan oleh Asnawi dan Al-Qal-yubi, rukyat bilfili oleh Ibnu Hajar, dan hisab oleh Syarmawi. "Sambil menunggu kesepakatan, mari saling toleran." (republika)

Minggu, 18 Juli 2010

Gonjang-Ganjing Ramadhan Di Sekolah-Sekolah Inggris

Ramadan kira-kira datang satu bulan lagi, tapi di Inggris, kontroversi sudah menggelinding. Beberapa sekolah dilaporkan berencana akan menunda ujian dan mata pelajaran selama bulan suci itu. Anggota dewan di beberapa wilayah dituduh melindungi kelompok minoritas karena isyu ini.
Pekan lalu, Daily Express melaporkan bagaimana para pimpinan anggota Dewan memerintahkan jendela kolam renang di Walsall, West Midlands, diliburkan dulu untuk sementara waktu. Yang terbaru, Stoke-on-Trent City Council, juga mengatakan bahwa siswa Muslim diperbolehkan untuk membawa jatah makan siang gratis mereka ke rumah.
Guru-guru juga diberitahu bahwa anak-anak yang berpuasa harus "menghindari kegiatan yang berlebihan" selama pelajaran, karena dapat mengalami dehidrasi. Dan lebih banyak ruang harus diberikan untuk melakukan ibadah salat di sekolah.
Namun kritik kemudian mengatakan bahwa anak-anak dari agama lain bisa akan terganggu sehubungan dengan peraturan yang diberlakukan ke sekitar 89 sekolah dasar dan menengah ini.
Nick Seaton, ketua Campaign for Real Education, berkata: "Ini adalah perlindungan konyol terhadap kaum minoritas." John Midgley, pendiri Campaign Agaisnt Political Correctness, mengatakan bahwa kebijakan itu adalah sampah birokrasi yang menghabiskan waktu saja .
Seorang juru bicara dewan kemarin menekankan bahwa kebijakan ini akan diserahkan kepala sekolah masing-masing apakah akan menerapkannya atau tidak. (sa/express.co.uk)

As-Shabab Mempengaruhi Konstalasi Politik Afrika?


As-Shabab menjadi fenomena baru di gugusan negara Afrika. Kelompok yang mendapatkan julukan dari pemerintahan Barat, sebagai kelompok 'militan', tidak salah kalau itu dikaitkan dengan sebuah tekad dari kelompok itu, yang ingin membebaskan negara dari pengaruh asing, termasuk AS di negeri itu.
Ketika saat orang-orang kaya dan orang-orang asing berdesakan di sebuah tempat, yang sudah biasa menjadi tempat mereka mangkal, mereka sedang menikmati final piala dunia, tiba-tiba terjadi ledakan yang dahsyat. Tak ayal, lebih dari 74 orang tewas, dan puluhan lainnya luka-luka. Mungkin jumlah mereka akan terus bertambah. Darah berceceran di ibukota Uganda Kampala. Akibat ledakan bom yang dahsyat.
Ini menandai sikap As-Shabab yang menolak Uganda ikut campur dalam masalah Somalia. Di mana Uganda yang sekarang ini menjadi Presiden Uni Afrika, dan menempatkan pasukan perdamaian, dan berperang dengan pasukan As-Shabab. Kelompok As-Shabab yang dipimpin Ali Mukthar Robow atau Abu Mansur, benar-benar merupakan kekuatan gerilyawan yang tangguh. Pemerintahan Somalia yang dipimpin Presiden Sharif Ahmed, tak berkutik, dan hanya mengontrol sedikit wilayah di Somalia. Bahkan, ibukota Somalia, Mogadishu, itupun berada di bawah pengaruh dan kontrol As-Shabab.
Ali Mukthar Robow menuntut agar segera pasukan perdamaian Uni Afrika itu segera hengkang dari Mogadishu. Sebelumnya, pasukan Ethiopia yang ditempatkan oleh PBB, tak mampu lagi bertahan, dan hengkang dari Mogadishu. As-Shabab merupakan kekuatan pejuang yang tangguh dan mempunyai senjata yang sangat canggih, dan mendapatkan dukungan dari berbagai kekuatan perjuangan dari berbagai negara.
Bahkan, banyak anak-anak muda Somalia, yang berasal dari berbagai negara, termasuk Eropa, Amerika Serikat, dan sejumlah negara Arab, dan mereka bergabung dan ikut bersama-sama dengan kelompok As-Shabab. Inilah perkembangan baru yang terjadi di Tanduk Afrika. Presiden Jimmy Carter pernah mengirimkan pasukan ke Somalia, saat negeri itu dilanda perang saudara, tetapi pasukan AS itu gagal menguasai Mugadishu, dan bahkan pasukan AS yang tewas mayatnya diseret-seret di jalan-jalan Mogadishu, yang menyebabkan pemerintah AS segera membawa pulang pasukan mereka dari Mogadihsu.
Perlawanan yang sangat keras dari para pejuang yang tergabung As-Shabab terhadap hegemoni Barat, termsuk terhadap kaki tangannya, ini akan mempunyai pengaruh secara luas, khususnya dalam menghadapi hegemoni Barat di kawasan Afrika.
Kelompok As-Shabab telah merekrut ribuan pemuda dari berbagai wilayah dan daerah di seluruh Somalia, yang siap bertempur melawan hegemoni Barat dan pemerintahan dibawah Sharif Ahmed, yang didukung PBB, dan pasukan Uni Afrika.
Sejumlah pemimpin Afrika yang pro Barat, was-was menghadapi situasi dan perkembangan di Somalia, dan mereka mengkawatirkan Somalia akan jatuh ke tangan kelompok As-Shabab, dan ini akan menjadi faktor perubahan yang luas di Afrika, khususnya pengaruh gerakan Islam di kawasan itu.
Tentu, yang lebih penting lagi, kelompok As-Shabab menampik demokrasi, yang selama ini banyak diagung-agungkan oleh Barat dan para pendukungnya. (eramuslim.com)

PP Muhammadiyah Tetapkan Puasa Ramadan Jatuh pada 11 Agustus

Jakarta - Pengurus Pusat Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadan pada Rabu, 11 Agustus 2010. PP Muhammadiyah juga telah menetapkan 1 Syawal atau Idul Fitri pada Jumat, 10 September 2010.
Seperti dikatakan Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin dalam rilis yang diterima detikcom, Minggu (18/7/2010), ijtimak (bulan sabit pertama kali setelah bulan baru) menjelang Ramadan 1431 H terjadi pada Selasa 10 Agustus 2010 pukul 10.09 WIB. Tinggi hilal (Bulan) pada saat Matahari terbenam di Jogjakarta dan di seluruh wilayah Indonesia sudah di atas ufuk.
"Berdasarkan hasil hisab tersebut maka Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengumumkan bahwa 1 Ramadhan 1431 H jatuh pada hari Rabu, 11 Agustus 2010 M," kata Din.
Selain itu PP Muhammadiyah sudah menentukan 1 Syawal jatuh pada Jumat 10 September 2010. Itu berdasarkan ijtimak menjelang Syawal 1431 H yang terjadi pada hari Rabu, 08 September 2010 M pukul 17.31 WIB, dan tinggi hilal pada saat itu masih di bawah ufuk.
"Warga Muhammadiyah dan umat Islam dan segenap bangsa, khususnya terkait dengan Ramadan yang bertepatan dengan peringatan kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-65, diharapkan dapat memaknai Ramadan dan peringatan kemerdekaan RI dengan pendekatan dan aksi-aksi sosial yang hidup," pesan Din.
Ramadan dan peringatan kemerdekaan bangsa, imbuh Din, harus dekat dengan manusia dan kemanusiaan, terutama yang selama ini tertindas dan terkungkung oleh sejarah.
"Karena agama dan negara hadir untuk membebaskan manusia sebagai manusia seutuhnya dari belenggu-belenggu kehidupan. Inilah makna kemerdekaan sejati dan makna dari dimensi horizontal dan vertikal manusia beragama," pesan Din.(detik.com)