Rabu, 25 Maret 2009

Tiongkok Blokir YouTube

BEIJING - Hari-hari belakangan ini, pencinta YouTube di Tiongkok bakal merindukan situs video populer tersebut. Pasalnya, sejak Senin (23/3), pemerintah setempat memblokir laman itu tanpa alasan jelas. Hanya, ada dugaan bahwa langkah tersebut dilakukan untuk mengganjal gerakan prodemokrasi menyambut 20 tahun peringatan tragedi Tiananmen Berdarah.Agar ''penindasan'' itu tak terlalu kentara, menurut situs Global voices advocacy, pembatasan akses tak berlangsung seketika, melainkan bertahap. William Long, salah seorang pengguna internet, mengatakan bahwa sejak 4 Maret lalu, dirinya kesulitan mengakses YouTube. Baru keesokannya bisa, itu pun hanya sepuluh menit.Analisis lain menyebutkan, penutupan situs populer itu dilakukan karena Negeri Panda tersebut ''takut'' terhadap dampak kemajuan teknologi informasi. Namun, Menteri Luar Negeri Tiongkok Qin Gang membantah. ''Banyak orang memiliki kesan yang salah bahwa pemerintah Tiongkok takut terhadap internet. Kenyataannya justru berlawanan,'' tegas Qin Gang seperti dilansir Reuters kemarin.Qin mengatakan, 300 juta pengguna internet dan 100 juta blogger di Tiongkok memperlihatkan bahwa perkembangan dunia maya di negeri itu cukup terbuka. Hanya, tetap dibutuhkan regulasi hukum untuk mencegah penyebaran informasi yang dapat membahayakan keamanan nasional. Soal pemblokiran YouTube, Qin mengaku tidak tahu. Penutupan YouTube oleh Tiongkok memang bukan kali pertama terjadi. Setahun yang lalu, hal serupa terjadi pada 18 Oktober 2007, serta 15-16 Maret 2008. Tanpa alasan yang jelas, pemerintah menonaktifkan situs itu secara temporer. Tindakan tersebut diambil setelah muncul info dan video yang menampilkan kerusuhan Lhaksa Tibet hingga memakan korban. (war/ami)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar